Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer di Kota Malang Turun dari Target

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang mengalami penurunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021 ini.
Dari semula yang ditargetkan mencapai Rp 696 miliar, kini hanya mampu direalisasikan sebesar Rp 259 miliar, atau hanya sebesar 37 persen per Juli 2021.
Hal ini pun menjadi sorotan sejumlah fraksi DPRD Kota Malang saat menggelar sidang paripurna tentang rancangan kebijakan umum perubahan anggaran dan prioritas dan plafon anggaran sementara APBD tahun 2021, Rabu (25/8/2021).
Anggota Fraksi Golkar, NaDem, PSI, M Arif Budiarso menyampaikan, Pemkot Malang harus memaksimalkan penerima PAD dalam tiga bulan ke depan ini.
[embedded content]Pihaknya mendorong, agar pemkot bisa bekerja lebih keras lagi dalam menerapkan berbagai macam strategi untuk bisa meningkatkan PAD.
"Kami dorong pemkot agar melakukan optimalisasi penerimaan pajak daerah. Kemudian menggali sumber-sumber penerimaan retribusi daerah dan membuat skema alternatif pemanfaatan aset daerah, itu sangat penting untuk meningkatkan PAD," ucapnya.
Tak hanya itu, Fraksi Partai Golkar NasDem dan PSI juga menyoroti tentang penurunan dari penerimaan sektor pendapatan transfer yang hanya sebesar Rp 70 miliar.
Hal ini pun sangat berpengaruh terhadap pengoptimalan PAD pada APBD-P di tahun 2021 ini.
"Seharusnya Pemerintah Kota Malang itu harus lebih kreatif mencari peluang kemungkinan untuk mendapatkan peningkatan pendapatan transfer, baik itu transfer dari pemerintah pusat maupun transfer dari provinsi," ucapnya.
Baca juga: Permintaan Wali Kota Malang Sutiaji ke Pemerintah Pusat Agar Mal Bisa Dibuka
0 Response to "Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer di Kota Malang Turun dari Target"
Post a Comment